Rabu, 21 Januari 2015

MAKALAH Pengertian, Objek, dan Metode Tarikh Pendidikan Islam



MAKALAH

TARIKH DAN PENDIDIKAN ISLAM“
Pengertian,Obyek dan Metode Tarikh Pendidikan Islam

Dosen pembimbing : Rogayah, S.Ag., M.PdI



 Disusun oleh :
ELIS MIARTI
Nim : T. PAI. 1. 2012. 037
ABDUL LATIP
Nim :  T. PAI. 1. 2012. 081

Lokal IV A
Jurusan Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN 2014



KATA PENGANTAR

Alhamduliilahirobbil’alamin, penulis memuji syukur kehadirat Allah SWT karena sampai detik ini Allah SWT masih bermurah hati memberikan segala karunia-Nya sehangga penulis dapat menyelesaikan makalah  “Transfer Belajar” yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Salam sejahtera semoga tetap tercurahkan pada nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan Lil’alamin. Semoga kelak kita menjadi salah satu umatnya yang mendapatkan syafa’at dari beliau. Amin, Ya Robbal’alamin.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil dan yang secara langsung maupun tidak langsung Sebagai hamba Allah Swt, penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperoleh hasil yang lebih baik dikesempatan mendatang.


Bangko,    2014

                                                                                                                             Penulis
  


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam. Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa.  
Lebih dari itu sejarah pendidikan islam menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang terjadi.Dengan demikian sejarah pendidikan islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Tareh pendidikan Islam  ?
2.      Apa Obyek dan Metode Tareh pendidikan Islam ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tareh Pendidikan Islam

Tareh Pendidikan Islalm, terdiri dari tiga kata, Yaitu “tareh”, “pendidikan”, dan “Islam”. Kata Tareh dalam bahasa indonesia disebut juga sejarah, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah Tareh berarti “ keterangan yang telah terjadi di kalangan pada masa yang masih ada”. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti “ pengalaman masa lampau daripada umat manusia “The Past Experience of Mankind ”.[1] Dalam bahasa asing lainnya, peristilahan tareh (sejarah) disebut histore (perancis), geschicte (jerman), histoire atau Geschiedenis (belanda).[2]
Adapun Pengertian sejarah menurut para ahli sejarah antara lain :
1)      Sejumlah perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
2)      Cerita tentang perubahan, kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas kehidupan.
3)      Ilmu yang bertugas  menyelidiki perubahan, kejadian, dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.[3]
Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat. Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.[4]Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat mengambil pemahaman bahwa sejarah merupakan nilai yang sangat penting karena manusia sebagai pelaku sejarah bisa membuat sejarah, dan berbagai kumpulan sejarah bisa membuat (menghasilkan) perilaku (budaya) baru bagi manusia.
Selanjutnya mari kita lihat pengertian Pendidikan, Menurut Zakiah Daradjat istilah pendidikan berasal dari  kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”,  mengandung arti “perbuatan”. Istilah pendidikan ini semulanya berasal dari bahasa “yunani”, “Paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering disebut “tarbiyah” yang berarti pendidikan.[5]
Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna, dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaqnya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya bak dengan tulisan maupun tulisan.[6]
Dengan demikian, pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.[7]
Pengertian Pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum terdapat dizaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian yang luas.[8]
Selanjutnya kita perhatikan pengertian Islam. Kata Islam secara semantik berasal dari akar kata salima artinya menyerah, tunduk, selamat. Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah, dan dengan menyerahkan diri kepada-Nya maka ia memperoleh keselamatan dan kedamaian.[9] Islam adalah di ucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati dan di buktikan dengan perbuatan bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah utusannya.[10]
Sementara Mahmud Syaltot, mantan rektor dan guru Besar Universitas Al-Azhar, Kairo, berpendapat sebagai berikut : Islam adalah agama (yang diturunkan) Allah yang ajarannya-ajarannya dalam bentuk pokok-pokok dan syariatnya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan menugaskan kepadanya untuk disampaikannya kepada seluruh umat manusia dan mendakwahnya.[11]
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan tentang “ Tareh (Sejarah) Pendidikan Islam “ atau Tarihut Tarbiyyah Islamiyyah” sebagai berikut :
·        Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang.
·         Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide konsepsi maupun segi institusi dan operasional sejak zaman nabi Muhammad SAW sampai sekarang.[12]

Menurut Hasbullah sejarah pendidikan Islam diartikan sebagai:
·        Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
·        Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini.
Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.[13]

B.     Obyek dan Metode Tareh Pendidikan Islam

Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dalam sudut pandangan suatu fakta atau kejadian tentang peradaban bangsa, maka obyek sejarah pendidikan mencangkup fakta fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik informal, formal maupun non formal.
Sedangkan Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, akan tetapi berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan daripada penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarawan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.[14]
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
·        Metode deskriptif
·        Metode komparatif
·        Metode analisis sintesis.[15]

Selain metode diatasa ada juga beberapa metode yang dapat dipakai diantaranya:
·        Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
·        Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
·        Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.[16]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Tareh (sejarah) Pendidikan Islam adalah  peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang atau catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini .
Obyek kajian Tareh  pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal.
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.


B.     Kritik dan Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini , tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karna terbatasnya Pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi , penulis berharap kapada para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

·        Asy’arie Musa , 2002, Filsafat Islam, Yogyakarta: Lesfi
·        Abdurrahman Dudung, 2002,  Sejarah Peradaban Islam,  Yogyakarta: Lesfi
·        Nata Abuddin, 2011,  Sejarah Pendidikan Islam,  Jakarta : Kencana
·        Ramayulis, 2002, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam mulia
·        Sudiyono, 2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta
·        Yamin Martinis, Maisah, 2012, Orientasi baru Ilmu Pendidikan, Jakarta: Referensi
·        Zuhairini dkk., 2008, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara






[1] Zuhairini dkk., Sejarah Pendidikan Islam, 2008, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 1
[2] Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam, 2002, Yogyakarta: Lesfi, hal 4
[3] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,  2011,  Jakarta : Kencana, hal 12
[5] Martinis Yamin, Maisah, Orientasi baru Ilmu Pendidikan, 2012, Jakarta: Referensi, hal  16
[6] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, 2002,  Jakarta : Kalam mulia, hal 16
[7] Martinis Yamin, Maisah, Orientasi baru Ilmu Pendidikan, hal  16
[8] Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, 2009, Jakarta : Rineka Cipta, hal 6
[9] Musa Asy’arie, Filsafat Islam, 2002, Yogyakarta: Lesfi, hal 5
[11] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,  Hal 20-21
[12] Zuhairini dkk., Sejarah Pendidikan Islam, hal 2
[14] Zuhairini dkk., Sejarah Pendidikan Islam, hal 2-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar